Beginilah Cara Ilmuwan Terkenal
Dunia Belajar
Diterbitkan Pada December 26, 2011
Einstein
Menjadi
kreatif di zaman modern saat ini sudah menjadi sebuah kewajiban. Suatu negara
tentu akan menghadapi banyak masalah jika negara tersebut kurang memberdayakan
sumber daya manusianya untuk bisa menjadi kreatif. Menjadi kreatif itu luas
maknanya. Kreatif dalam berkarya, kreatif dalam berpikir bahkan berkreatif
dalam menyelesaikan masalah.
Dalam
belajar sains atau IPA, guru dan siswa seharusnya perlu mengenal latar belakang
dari ilmuwan dan bagaimana mereka bisa menciptakan konsep ilmu/ suatu rumus.
Dalam realita bahwa umumnya guru dan siswa juga mengenal konsep dan rumus dan
proses pembelajaran kerap kali bercorak membahas rumus dan soal-soal saja. Sangat
tepat rasanya kalau guru dan siswa juga mengenal proses kreatif para ilmuwan
(seperti Albert Einstein, Thomas Alfa Edison, Isaac Newton, Charles Darwin dan
lain-lain) dalam menemukan suatu fenomena lewat membaca buku biografi mereka.
1)
Einstein, cara berbicaranya pada masa kecil
tidak begitu menarik. Kemampuan berbahasa atau berbicaranya sangat lambat.
Melihat kondisi itu orang tuanya sangat prihatin sehingga ia berkonsultasi
dengan dokter. Karena kemampuan berbicaranya yang lambat membuatnya pernah gagal
di sekolah dan kepala sekolah menyarankan agar ia keluar dari sekolah. Tentu
saja ia memberontak kepada sekolah yang mengusirnya dan menganggapnya sebagai
anak yang sangat bodoh.
Pada
masa kecil, Einstein adalah anak yang baik dan ia punya karakter suka menolong,
karakter ini membuatnya makin cerdas. Kemampuan berbahasanya memang lebih
rendah dibandingkan kemampuan numerika atau matematika. Ia tidak pernah gagal
dalam mata pelajaran matematika. Sebelum ia berumur lima belas tahun ia telah
menguasai kalkulus diferensial dan integral yang dipelajarinya secara mandiri/
otodidak. Saat di sekolah dasar, dia berada di atas kemampuan rata-rata kelas,
namun ia memiliki kegemaran untuk memecahkan masalah rumit dalam aritmatika
terapan. Orang tuanya ikut mendukung minat Einstein dalam matematika. Ia
membelikan buku-buku teks sehingga ia bisa menguasai pelajaran angka-angka
selama liburan musim panas.
2)
Thomas Alfa Edison, ia belajar bagaimana cara
menemukan lampu. Sebelum lampu pertamanya menyala ia melakukan 5.000 eksperimen
yang selalu berakhir dengan kegagalan. Namun cara berpikir yang dimiliki oleh
Thomas Alfa Edison sangatlah positif dan tahan banting, ini membawanya kepada
kreativitas tingkat tinggi.
3)
Isaac Newton, lahir di Woolsthorpe-
Lincolnshire,Inggris. Ia adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli
astronomi, filsuf alam, alkimiwan, dan teolog yang berasal dari Inggris.
Ayahnya yang juga bernama Isaac Newton meninggal tiga bulan sebelum kelahiran
Newton. Newton dilahirkan secara prematur; Ketika Newton berumur tiga tahun,
ibunya menikah kembali dan meninggalkan Newton di bawah asuhan neneknya.
Newton
memulai sekolah saat tinggal bersama neneknya di desa dan kemudian dikirimkan
ke sekolah bahasa di daerah Grantham dimana dia akhirnya menjadi anak terpandai
di sekolahnya. Saat bersekolah di Grantham dia tinggal di-kost milik apoteker
lokal (William Clarke). Sebelum meneruskan kuliah di Universitas Cambridge
(usia 19), Newton sempat menjalin kasih dengan adik angkat William Clarke, Anne
Storer. Namun Newton memfokuskan dirinya pada pelajaran dan kisah cintanya
menjadi semakin tidak menentu/ putus begitu saja.
Keluarganya
mengeluarkan Newton dari sekolah dengan alasan agar dia menjadi petani saja,
bagaimanapun Newton tidak menyukai pekerjaan barunya. Kepala sekolah King’s
School kemudian meyakinkan ibunya untuk mengirim Newton kembali ke sekolah
sehingga ia dapat menamatkan pendidikannya. Newton dapat menamatkan sekolah
pada usia 18 tahun dengan nilai yang memuaskan.
Newton
diterima di Trinity College Universitas Cambridge (sebagai mahasiswa yang
belajar sambil bekerja untuk mengatasi masalah keuangannya). Pada saat itu,
kurikulum universitas didasarkan pada ajaran Aristoteles, namun Newton lebih
memilih untuk membaca gagasan-gagasan filsuf modern yang lebih maju seperti
Descartes dan astronom seperti Copernicus, Galileo, dan Kepler. Ia kemudian
menemukan teorema binomial umum dan mulai mengembangkan teori matematika yang
pada akhirnya berkembang menjadi kalkulus.
4)
Charles Darwin lahir tanggal 12 Februari 1809 di Shropshire, Inggris. Ia anak ke lima Robert Waring Darwin. Ia belajar
sesuai dengan kurikulum berbahasa Yunani Klasik. Ia tidak memperlihatkan
prestasi yang banyak secara akademik. Kemudian ia mengambil jurusan kedokteran
tetapi tidak banyak memperoleh kemajuan. Untuk itu ia melakukan usaha lain agar
bisa maju. Ayahnya menyarankan Darwin untuk menjadi pendeta dan belajar di
Christ’s College untuk belajar teologi. Tetapi ia juga tidak memperoleh
kemajuan, ia malah senang berburu dan permainan menembak.Ternyata Darwin
mempunyai minat dalam mengkoleksi tanaman, serangga, dan benda-benda geologi.
Ia tertarik dengan bakat berburu sepupunya William Darwin.
Darwin
mengembangkan minatnya dalam serangga dan spesies langka. Naluri ilmiah Darwin
didorong oleh Alan Sedgewick, seorang ahli bumi, dan juga didorong oleh John
Stevens Henslow, seorang professor botany. Darwin kemudian menjadi naturalist
(pencinta alam) dan ikut melakukan ekspedisi dengan HMS Beagle. Tim ekspedisi
HMS Beagle berlayar dan mengunjungi banyak negeri di lautan Pasifik Selatan
sebelum kembali ke Inggris melalui Tanjung Harapan Baik di Afrika Selatan,
dalam rangka mengelilingi dunia.
Darwin
juga sangat dipengaruhi oleh pemikiran Thomas Malthus, dengan bukunya “Essay on
the Principle of PopulationI”. Buku tersebut mengatakan bahwa populasi
seharusnya bertambah sesuai dengan batas persediaan makanan, kalau tidak maka
akan terjadi persaingan untuk memperebutkan makanan. Setelah membaca buku ini,
Darwin memfokuskan teorinya bahwa “the diversity of species centered on the
gaining of food – food being necessary both to survive and to breed”- semua
jenis spesies terfokus dalam memenuhi kebutuhan makanan dan makanan berguna
untuk kelangsungan hidup dan untuk berkembang biak.
Dari
paparan di atas terlihat bahwa sukses seorang ilmuwan berskala dunia tidak
jatuh dari langit, atau diperoleh saat kelahirannya. Kesuksesan sebagai ilmuwan
diperoleh melalui proses kreatif (belajar kreatif) selama hidupnya.
Tidak
semua orang memiliki kemampuan berganda yang hebat, Einstein misalnya pada masa
kecil tidak beruntung dengan kemampuan bahasanya, namun ia mengembangkan
kemampuan yang lain. Einstein bisa melejit pada bidang matematika. Bagi kita,
mungkin bisa melejit pada bidang olah raga, musik, organisasi atau pada bidang
lain.
Kesuksesan
seorang anak juga akan terbentuk dengan dukungan orang tua seperti yang dialami
Einstein, atau dukungan tokoh lain seperti yang dialami oleh Darwin. Tidak
mungkin seseorang bisa sukses untuk skala nasional, apalagi untuk skala
internasional kalau mereka tidak betah membaca. Newton membaca gagasan-gagasan
filsuf seperti Descartes dan astronom seperti Copernicus, Galileo, dan Kepler.
Darwin dipengaruhi oleh pemikiran (buku) Thomas Malthus, nah bagaimana dengan
anda ? Orang bisa sukses karena memiliki karakter tidak mudah putus asa, Thomas
Alfa Edison, misalnya, sangat tahan banting dan tidak suka mengeluh. Sebelum
menemui sebuah lampu pijar yang bisa menyala, ia harus melakukan 5.000 kali
eksperimen di bengkel milik ayahnya.
Bagaimana
proses belajar kreatif para ilmuwan berskala internasional ?
Cukup simple yaitu miliki suatu bakat atau minat dalam bidang ilmu (misal dalam seni, fisika, kimia, sejarah, ekonomi, geografi, dll), kemudian kembangkan minat tersebut dengan belajar keras dan lakukan otodidak. Mintalah dukungan dari orang terdekat, termasuk guru. Miliki karakter yang tahan banting (tidak suka putus asa dan mengeluh), miliki minat dan kesenangan membaca yang mendalam untuk menambah wawasan. Untuk sukses maka diperlukan puluhan, ratusan atau ribuan kali latihan.
Cukup simple yaitu miliki suatu bakat atau minat dalam bidang ilmu (misal dalam seni, fisika, kimia, sejarah, ekonomi, geografi, dll), kemudian kembangkan minat tersebut dengan belajar keras dan lakukan otodidak. Mintalah dukungan dari orang terdekat, termasuk guru. Miliki karakter yang tahan banting (tidak suka putus asa dan mengeluh), miliki minat dan kesenangan membaca yang mendalam untuk menambah wawasan. Untuk sukses maka diperlukan puluhan, ratusan atau ribuan kali latihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar